9 Maret 2010, 08:31
Aceh Utara
Ketua OSIS SMA N 1 Lhoksukon, Ismail, korban kecelakaan sedang mendapat perawatan di UGD Puskesmas Lhoksukon, Senin (8/3). Ismail mengalami pendarahan berat dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit TNI AD di Lhokseumawe.PROHABA/MASRIADI
LHOKSUKON - Berniat ingin membuka rekening di bank, Ketua OSIS SMA Negeri 1 Lhoksukon, Ismail (15), terpaksa dibatalkan. Belum sampai di bank, remaja belia itu terkapar bersimbah darah di jalan raya, setelah menjadi korban tabrak lari, Senin (8/3) siang kemarin. Remaja yang juga warga asal Desa Rambot, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara itu, mengalami kecelakaan di Desa Meunasah Mancang, Lhoksukon, sekitar pukul 14.00 WIB. Ismail menjadi korban tabrak lari dan mengalami pendarahan berat pada bagian kepala serta terpaksa dilarikan ke RS TNI AD di Lhokseumawe.
Salah seorang saksi mata, Umar (42), asal Desa Asan, Kecamatan Lhoksukon, usai kejadian menyebutkan, tabrakan maut itu berawal saat satu unit sepmor jenis Yamaha Mio Soul yang belum diketahui nopol, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah jalan Kecamatan lapang hendak menuju Kota Lhoksukon.
Berjarak beberapa meter dari lokasi, si pengendara sepmor Mio menyalip satu unit becak motor yang melaju dari arah yang sama. Namun, naas bagi Ismail, setiba di lokasi ia terkejut dan ragu - ragu saat hendak memotong satu unit mobar (mobil barang) yang diparkir di pinggir jalan, persisnya di depan gudang alat berat milik Ampon Son.
“Korban ragu karena di depanya, dari arah berlawanan muncul satu unit beca motor yang membawa pelajar yang baru pulang sekolah. Dalam kecepatan tinggi, korban secara reflek membelokkan setang sepmor sambil menekan rem bagian depan. Alhasil sepmor oleng dan terjatuh, hingga korban terpental dan terseret beberapa meter di atas badan jalan. Akhirnya tubuh korban terhenti setelah kepala korban membentur pijakan rem beca motor yang telah berhenti karena melihat korban terpental,” kata Umar.
Saksi mata lain Sulaiman (30), penarik beca asal Desa Alue Buket, mengatakan, dirinya hendak mengantar para pelajar yang baru pulang sekolah dari Kota Lhoksukon ke Desa Rambot, Lhoksukon. Namun secara tiba - tiba ia terkejut melihat seorang pelajar terpental dan terseret dari atas sepmor hingga kepala korban langsung menghantam pedal rem bagian bawah sebelah kanan becak motor miliknya.
Ia bersama para pelajar yang menumpang di becak sempat berteriak hiteris melihat darah terus mengucur dari kepala korban. Namun korban langsung dibantu warga dilarikan ke Puskesmas Lhoksukon guna mendapatkan pertolongan pertama. Di lain pihak, Safrida (25), kakak kandung korban, saat ditemui di UGD Puskesmas Lhoksukon, menjelaskan, saat itu adiknya baru pulang sekolah dan berniat membuka rekening bank pada salah satu bank di Kota Lhoksukon. “Saya sesalkan, kenapa pada saat kejadian ada mobil berbadan besar yang memborong jalan untuk parkir. Bahkan mobil tersebut menutupi tiga perempat badan jalan sehingga sulit bagi pengendara sepmor untuk melihat ke depan jalan,” kata Safrida.
Dia berharap, ke depan, para supir mobil berbadan besar agar tidak memarkirkan mobil di jalanan yang sempit. Sehingga memudahkan masyarakat untuk melewati jalan tersebut. Sementara itu, informasi yang dihimpun di UGD Puskesmas Lhoksukon menyebutkan, korban mengalami pendarahan hebat di bagian kepala serta luka lecet di sekujur tubuhnya. “Karena alat medis yang kita miliki sangat minim, dalam keadaan kritis, korban terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit TNI-AD Lhokseumawe, sekira pukul 14.30 Wib,” ujar petugas medis yang enggan menyebutkan namanya. Saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian setempat. (c46)
http://www.serambinews.com/news/view/25729/ketua-osis-kritis-ditabrak
Selasa, 13 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar