Selasa, 13 April 2010
beritajatim.com - Paguyuban Mobil Penumpang Umum Madura (Kompas) menggelar aksi demo di pintu keluar dan masuk tol jembatan Suramadu, Dusun Tangkel Desa Burneh Kecamatan Burneh, Bangkalan dengan menghadang bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Kompas yang terdiri dari perwakilan MPU se-Madura dalam orasinya mendesak pemerintah provinsi untuk segera mengeluarkan trayek baru yang intinya memperbolehkan MPU Madura melewati jembatan Suramadu.
Sebelum trayek resmi dikeluarkan, Kompas akan terus menghadang bus AKDP yang terlihat melintasi Suramadu. Sebab, hingga saat ini, memang tidak ada trayek resmi baik MPU dan Bus yang memperbolehkan melewati Suramadu.
Ketua Kompas Madura, Nur Rahman mengatakan, pihaknya menggelar aksi demo untuk memberikan pelajaran bagi bus AKDP dari Surabaya atau Madura yang masih ngotot lewat Suramadu. "Kami akan memperlihatkan pada mereka bahwa, trayek yang saat ini diterapkan masih menggunakan pola lama, yakni Perak-Pelabuhan Dharma ferry serta Kamal, Bangkalan. Dan, setiap bus, wajib untuk transit dulu di terminal Bangkalan," katanya, Selasa (13/4/2010).
Saat aksi demo digelar, arus lalu lintas via Suramadu menjadi terganggu. Tidak jarang, saat anggota Kompas melakukan penghadangan terhadap bus AKDP terjadi perang mulut antara sopir-kondektrur. Bahkan, para penumpang bus juga ikut-ikutan emosi membela sopir bus yang saat itu dihadang.
Puas melakukan aksinya, perwakilan Kompas mendatangi Dishubkominfo Bangkalan, untuk meminta ketegasan mereka menindak bus 'nakal' yang masih melewati Suramadu. [san/kun]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar